Cara Mudah Berpayudara Indah


Salah satu alasan Robert James Ritchie alias Kidrock kesengsem Pamela Denise Anderson tak lain karena bentuk payudaranya yang aduhai. Sepakat dengan Kidrock, majalah Playboy kemudian menahbiskan bintang tersebut sebagai Playmate of the Month pada Februari 1990. Tak bisa dimungkiri perolehan rating film berseri Baywatch juga tergenjot oleh bentuk sensual dada simbol seks Hollywood itu.

Imajinasi payudara indah tidak hanya monopoli aktris Negeri Abang Sam, tapi juga impian kaum hawa kebanyakan. Konon, hal itu dapat membuat perempuan lebih percaya diri dan memberikan kepuasan seksual kepada sang arjuna. Walhasil, perempuan yang tidak menerima takdir akan bentuk payudaranya menempuh beragam cara. Opsi yang kerap dilakukan lewat meja operasi. Cuma memang harus hati-hati, sejumlah tawaran "permak" bagian tubuh ini ada pula yang tidak aman.

Teknologi untuk memperbaiki payudara juga terus berkembang. Bahkan tak melulu untuk keperluan kosmetik, tapi juga untuk rekonstruksi payudara setelah pengangkatan tumor. Dan Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta, baru-baru ini mengadopsi teknologi rekonstruksi payudara paling wahid dari Amerika. Alat itu bernama Celution 800/CRS System.

Menurut spesialis bedah onkologi Rumah Sakit Dharmais, dr Ramadhan, alat ini dapat menjadi pilihan bagi perempuan yang ingin memperbaiki bentuk ukuran payudaranya dengan aman. "Dengan operasi memakai Celution 800, relatif aman karena mengambil bagian dari jaringan tubuh sendiri," katanya seusai seminar "Rekonstruksi Payudara dengan Stem Cell Lemak Sendiri" akhir pekan lalu di Jakarta.

Ramadhan menyebutkan kehadiran perangkat ini menjawab kebutuhan akan rekonstruksi payudara. Kasus tumor payudara, baik ganas maupun jinak, banyak dijumpai dan terapi bedah breast conservational surgery (terapi bedah yang mempertahankan jaringan payudara, hanya tumor saja yang diangkat) telah dilakukan sejumlah pasien perempuan. "Namun, setelah masa terapi, pasien hampir tidak mempunyai pilihan untuk rekonstruksi," ujarnya.

Sampai saat ini Rumah Sakit Dharmais telah menangani dua kasus dan berjalan sukses. Satu kasus untuk merekonstruksi payudara pasca-operasi tumor jinak. Satu lagi memperbesar payudara untuk kosmetik. "Operasi ini memang membutuhkan waktu lama, empat sampai lima jam," kata spesialis bedah onkologi lainnya, dr Samuel J. Haryono.

Dengan teknik itu, lemak yang diperlukan diambil dari paha, perut, maupun pinggul. Prinsipnya, menurut Samuel, sama dengan sedot lemak. Setelah itu lemak dibagi dua. Bagian pertama dimasukkan ke mesin Celution 800/CRS System sebanyak 250 cc. Sedangkan sisanya, 250 cc, disimpan dulu. Di mesin, lemak itu dicuci agar lebih murni. Salah satunya dengan membuang kandungan darahnya. Setelah itu dimasukkan enzim yang membuat lemak terpisah dari sel induk.

Kemudian, cairan itu masuk ke dalam proses sentrifuga, yakni sel induk itu diputar untuk mengkonsentrasikan kandungannya agar lebih pekat. Setelah itu dicampur dengan lemak bagian kedua yang sebelumnya disimpan. Campuran ini yang nantinya disuntikkan atau ditanamkan ke dada pasien. "Stem cell yang dibutuhkan paling hanya sekitar 2-3 cc," kata Manajer Bisnis PT Kalbe Farma dr Virgi Saputra. Dengan alat itu, dimungkinkan cangkok lemak dari tubuh pasien sendiri ke payudaranya. Walau tidak sebesar operasi implant silikon, bentuk payudara yang dihasilkan lebih alami.

Mengenai waktu yang tepat untuk melakukan operasi, Samuel menganjurkan dua tahun pasca-operasi pengangkatan tumor payudara bagi pengidap kanker. "Tepatnya setelah melengkapi complete treatment," katanya. Sedangkan untuk kasus estetik bisa dilakukan kapan saja.

Marc H. Hendrick, dokter spesialis bedah plastik sekaligus President of Cytori Therapeutics yang memproduksi mesin tersebut, mengatakan perangkat ini dibuat mudah bagi dokter yang mengoperasikannya. Meski manualnya hanya tersedia dalam bahasa Inggris dan Jepang, menurut dia, pada era pengobatan regeneratif, sel induk berperan dalam perbaikan sel. "Rekonstruksi payudara merupakan salah satu aplikasinya," ujarnya. Dalam waktu dekat, katanya, sel induk jaringan lemak ini bisa diaplikasikan untuk terapi penyakit lain, seperti jantung, penyakit Crohn, GvHD, dan osteoartritis. Sayangnya, harga yang harus dibayar untuk operasi yang berlangsung selama empat-lima jam itu mencapai Rp 80-100 juta. Indah itu ternyata mahal.

HERU TRIYONO

http://www.tempo.co.id/hg/kecantikan/2008/12/10/brk,20081210-150371,id.html